Home » » IMM Bone dan Sang Pecundang “Refleksi Aksi Pembubaran IMM Bone”

IMM Bone dan Sang Pecundang “Refleksi Aksi Pembubaran IMM Bone”

Written By MUHAMMADIYAH BONE on Rabu, 05 Oktober 2011 | 07.34

Oleh Anwar Marjan, Mantan Ketua PC IMM Bone tahun 2006-2007
Saat Nabi muhammad bersama umat muslim lainyna meninggalkan mekkah ke Madinah. sepintas kelihatan nabi dan umat islam pengecut, lemah, tidak bertanggung jawab, penakut lari dari kenyataan dakwah. Tapi.........fakta sejarah berbicara lain.

Rupanya perginya nabi bersama sahabat, adalah langkah strategis yang dirancang secara mendalam oleh pemikir sejati, dirancang oleh orang visioner, punya nyali untu berubah, orang yang punya orientasi kuat, tolok ukur keberhasilan perkembangan islam secara massif bisa diasumsikan berawal dari larinya (hijrah) nabi bersama sahabat dari Mekkah ke Madinah.

Apa bedanya yang dilakukan nabi bersama sahabt dengan langkah strategis yang dilakukan pimpinan cabang IMM Bone, secara subtansial sama, sama-sama dilakukan dengan pertimbangan yang matang, berani, cerdas, momentnya juga sama, nabi hijrah karena tertekan, dicaci, dihina dizalimi, dituduh macam-macam, oleh keluarga sanak famili, paman, handai tolan, intinya kondisi mekkah sama sekali tidak berpihak kepada nabi.

Sekarang mari kita semua lihat dengan mata batin, nurani dan kaidah perjuangan Muhammadiyah, jangan melihat dengan kecamatan kuda.

Bagaimana nasib IMM cabang Bone, mereka dicaci, diintervensi, dikacaukan, diintimidasi, dan pada puncaknya di pembukaan acara terhormat DAD diluluh lantahkan oleh sekenario elit STKIP Muhammadiyah, dimana melalui DAD ini telah ribuan orang menemukan hidayah.

Sekarang mari sekali lagi kita lihat dan perhatikan nasib IMM di STKIP, buka mata lebar-lebar kondisi IMM Bone khususnya dirumahnya sendiri STKIP Muhammadiah, sekali lagi saya tekankan di lingkungan STKIP yang berlebel Muhammadiyah. siapa pelakunya bukan dari Amerika atau Israel atau Belanda dan Jepang yang kembali menjajah, bukan dari kampus lain, dari kampus lain. tapi dari keluarga besar Muhammadiayah sendiri, dari orang-orang yang mengantongi NBM, dari orang-orang yang hidup secara layak karena Muhammadiyah.

Lalu coba siapa berani angkat tangan dan mengatakan saya pembela IMM, saya Ayahanda kalian, saya Pemuda, saya Aisyiah, Hisbul Wathan, saya Pimpinan Wilayah, kenapa tidak ada yang berkata "jangan khawtir IMM, kalau kalian terluka, kami pasti juga terluka, kalau kalian dihinakan kami bersamamu, kalau kalian didorong keras sampai terjatuh, pegang tanganku biar kami juga ikut tersungkur bersamamu," kenapa tidak ada berkata seperti kenapa,,,,,,,,kenapa, dimana semua komitmen itu, dimana orang-orang yang sudah diuntungkan oleh Muhammadiayah.

Sekali lagi apa bedanya IMM Bone sekarang dan saat nabi terpaksa hijrah

Lalu ketika IMM pergi atau bubar, apakah itu tindakan orang bodoh, tidak berani, tidak bertanggung jawab, tidak , sama sekali tidak benar, karena jika itu benar nabi muhammad dan shabat-sahabt rasul, juga pengecut dan tidak bertanggung jawab. ini hanya upaya amputasi terhadap borok-borok yang ada. Hanya orang yang tidak punya semangat hidup atau putus asa dan tidak memilki nilai kejuangan yang membiarkan penyakit kronis menjalar ditubuhnya, Memang benar kaki sangat berarti dan penting, tetapi jika mengandung penyakit yang menjalar, tidak jalan lain harus diamputasi. seorang ibu tidak mungkin membiarkan tangan anaknya dipotong, tetapi jika demi menyelamatkan nyawanya, seorang ibu harus mengikhlaskan anaknya hidup tanpa tangan

Kenapa ada orang dari internal sendiri yang menilai IMM Bone lari dari medan dakwah dan perjuangan, atas dasar apa, indikator apa sehingga ada yang tega mengatakan kader IMM lari, dan emosianal dalam bertindak. Terus terang saya menilai orang-orang yang menyudutkan IMM Bone adalah orang-orang yang kejam dan tidak perperasaan.

Tidak tahu kah kalian wahai pecundang, jika kader IMM Bone harus mengemis, meminta-meminta lalu diomelin sang dermawan dari STKIP Muhammadiyah Bone, harus tinggalkan kasur yang empuk, lalu tidur beralaskan lantai dingin, makan apa adanya, jika diluar gedung dipayungi terik matahari, diguyur hujan, berpeluh keringat, jarang pulang kampung walaupun harus menanggung rasa rindu yang mendalam kepada keluargannya dan kerap harus mengeluarkan uang kuliah untuk IMM, untuk Muhammadiyah, untuk kejayaan, untuk dakwah. kader harus meninggalkan gairah jiwa mudahnya yang sementara memuncak, mereka lusuh, letih, kecapaian mengurus IMM, tidak terurus, untuk apa itu semua, bukan untuk dirinya tapi untuk persyriktan untuk umat.

Adindaku sabar yah..........memang pejuang itu kerap mendapat hinaan setelah mengorbankan semuanya, tapi tidak apa dindaku, karena yakinlah yang menghina dan mencibir itu besar kemungkinan keturunannnya abu jahal, abu lahab, hindun si kejam. Memang sudah begitu sunnatullahnya dinda dimana ada nabi musa disitu ada firuan

Adindaku semua pengurus IMM Bone saya memberikan penghormat tertinggi atas tindakanmu, kalau tidak ada yang mendukung langkahmu, terima lah uluran tanganku yang kecil dan tidak berdaya ini, karena saya berkeyakinan kalaian orang cerdas, tulus ikhlas, kalian melaksanakan pekerjaan nabi, sahabat dan tabiin, kalian orang hebat, kalian pejuang, kalian pemberani, kalaian dimataku adalah sang pembebas dan kuat tapi maafkan kakakmu ini dinda, 'polpen saya tidak punya tinta," saya tidak punya kewenangan apa-apa saya bukan ayahanda atau ibunda atau kakandamu, sekarang saya mengundurkan diri dari Muhammadiyah karena tidak bisa melihat PDM yang pengecut, tidak punya strategi dan kekuatan untuk membantu IMM yang terkoyak.

Tapi dindaku nanti kita akan bersama lagi, nanti kita semua kembali dengan kemenangan seperti saat nabi bersama sahabat kembali menduduki mekkah, salam fastabikul khaerat.

Share this article :

TULISAN TERPOPULER



 
Redaksi : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. MUHAMMADIYAH KABUPATEN BONE - All Rights Reserved