Panitia DAD dan Pimpinan Komisariat IMM se-STKIP Muhammadiyah Bone akan mengadakan technical Meeting di Auditorium STKIP Muhammadiyah Bone pada hari Kamis tanggal 22 september 2011. Immawan Saharuddin menuturkan pada kegiatan technical meeting nantinya. Akan di informasikan mengenai kelengkapan-kelengkapan yang harus dibawa oleh peserta DAD. Karena kegiatan ini berbentuk “camp” maka yang harus di bawa oleh peserta adalah perlengkapan sehari-hari seperti perlengkapan makan, perlengkapan mandi, alat shalat dan alat tulis menulis.
“Peserta diwajibkan membawa buku literature dan Al Quran terjemahan pada saat mengikuti kegiatan sebagai bahan pelajarannya pada saat perkaderan nantinya” ungkap Immawan Saharuddin yang juga menjabat Ketua Bidang Kader Pimpinan Komisariat IMM Bahasa STKIP Muhammadiyah Bone.
Pada kegiatan technical meeting nantinya juga akan dibahas pembagian gelombang atau angkatan. “Dalam aturan pelaksanaan DAD, dalam satu forum tidak boleh lebih dari 40 peserta, makanya apabila pesertanya banyak maka akan dibagi menjadi beberapa gelombang” tutur Immawan Saharuddin.
“Mengingat pentingnya kegiatan Technical Meeting ini, kami mengimbau kepada seluruh calon peserta DAD agar hadir pada kegiatan yang dimaksud” ungkap Immawan Saharuddin saat di temui di ruang pendaftaran peserta DAD.
Sejak tahun 2006 hingga sekarang kegiatan Darul Arqam Dasar (DAD) adalah kegiatan Perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang merupakan suatu kewajiban di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) terutama di STKIP Muhammadiyah Bone.
Hal ini juga diperkuat dengan Surat Rekomendasi Ketua STKIP Muhammadiyah Bone No. 1818/II.3.AU/REK/2010 Tertanggal 22 Rabiul Awal 1430 H bertepatan dengan 5 Juni 2011 M tentang Kewajiban Mahasiswa untuk mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) sebagai salah satu syarat untuk mengikuti KKLP, PPL dan Ujian Meja.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Muhammadiyah dan mempelajari Islam secara sebenar-benarnya. menumbuhkembangkan spirit, semangat ber-Muhammadiyah mahasiswa sebagai lembaga yang bergerak dalam kegiatan amar ma’ruf nahi mungkar, juga sebagai cita-cita hidup Muhammadiyah . “yang pokok adalah pemahaman tentang ke-Muhammadiyahan, sebab ironis berkuliah di Sekotah Tinggi milik Muhammadiyah (STKIP Muhammadiyah Bone,-red) namun tidak mengerti bagaimana landasan dan tujuan perjuangan Muhammadiyah”. (AWH)
