IMM Bubar, kami titipkan Muhammadiyah kepada PDM dan STKIP, itulah tulisan pada spanduk putih yang terpasang di depan secretariat IMM sejak hari sabtu tanggal 1 Oktober 2011.
Pemasangan spanduk itu adalah bentuk kekecewaan IMM karena PDM tidak segera merealisasikan Tuntutan IMM yang merupakan hasil Rapat Penyelesaian Masalah di PUSDAM beberapa waktu yang lalu “Kami sangat kecewa dengan lambatnya penanganan masalah yang dilakukan oleh PDM” Ungkap Usman Al-Khair, “Mestinya PDM sebagai ayahanda IMM menangani masalah ini dengan bijak dengan memahami kondisi IMM, tapi pimpinan-pimpinan di PDM tidak mengindahkan tuntutan kami, dan cenderung membiarkan kejadian ini” Tambahnya lagi.
Kader-kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bone sudah tidak percaya lagi dengan Pimpinan-Pimpinan di PDM Bone “PDM membiarkan IMM Bone Bubar, Itulah pertanggung jawaban Ayahanda terhadap anak-anaknya. Ini sudah cukup membuktikan bahwa ayahanda lebih memilih jabatan, kedudukan dan orang-orang lain ketimbang anaknya sendiri, apakah itu yang diajarkan oleh KH. Ahmad Dahlan ?”
Usman Al-Khair menuturkan “ Jika dulu KH Ahmad Dahlan menjual harta bendanya untuk tujuan dakwah persyarikatan, tetapi Sekarang orang-orang di Muhammadiyah Bone menjual Persyarikatan hanya untuk menambah harta bendanya”
Aksi pemasangan spanduk di depan secretariat tersebut dilakukan dengan membersihkan seluruh atribut-atribut IMM yang terpasang seperti bendera-bendera dan papan secretariat. “Saat ini Sekretariat IMM Komisariat yang ada di kampus telah di tutup, bagitupun secretariat IMM cabang di PUSDAM telah di kosongkan, kami tidak main-main dengan masalah ini, apa lagi semua orang telah tahu karena kejadiannya di beritakan di televisi” Ungkap Sudirman Mappiare, Sekretaris IMM Cabang Bone.
Di lain pihak Ayahanda Ambo Rappe , wakil Ketua PDM menyikapi masalah ini menuturkan melalui salah satu jejaring social “Kami meminta, kiranya kader - kader IMM yang ada di Bone untuk berpikir yg jernih dan tidak terprovokasi. Terus terang. Kami selaku Alumni dan sekarang dipilih oleh ORTOM bersama dengan Pemilik Hak Suara (PCM Se Kab. Bone) menjadi Pengurus di PDM Bone Periode 2010 - 2015 sangat memahami dan merasakan apa yang terjadi di lingkungan Persyarikatan yang sudah salah urus bersama dengan AUMx sejak berpuluh - puluh tahun kiranya arif dan bijaksana melihat masalah ini. Kami minta tolong kader - kader IMM berpikiran yang sehat dan tidak mendahulukan rasa emosinya dan bertindak diluar kontrol. Terus terang. Kami sebagai kader yg pernah dibesarkan di IMM dan menghadapi masalah yg lebih besar dari apa yang kalian alami. Tapi kami tidak pernah ada kata menyerah, mundur dan bahkan mengancam segala untuk bubar”.
Beliau juga menasihatkan kepada kader IMM “Jadi kalau ada kader yang beriwa seperti ini, maka sesungguhnya kita ini belumlah dikatakan kader. Karena kader itu pantang menyerah....Ingat Firman Allah... Infiruu hifafan wasyiqalan.....Berangkatlah(bangkitlah) kami utk berjuang, baik ringan maupun berat.....niscaya Allah akan tau apa yang kita perjuangkan. Kedua. Kalau ada kader IMM bersikap seperti ini, maka mereka itu belum memahami betul Qaidah Ortom. Ingat.IMM itu adalah pelopor, pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah. Bukan mengobok - obok dan memaksa - maksa pimpinan untuk selalu didepan. Padahal IMM itu seharusnya didepan dan menjadi panglima”
Terakhir Ayahanda Amborappe mengingatkan “Akan tetapi yg terjadi malah justru kader-kader IMM yang ada menjadi cengeng dan hanya bisanya mencari perlindungan tanpa mau berpikir secara jernih untuk mencari penyelesaian. Jadi kalau ada yang ingin bubar dengan cara mengancam PDM apa segala, sikap seperti ini yg lebih parah lagi. Kenapa?. Itu artinya masih banyak kader IMM yang belum paham betul AD/ARTx. Kalaupun misalnya ada yg berpikiran ingin bubar hanya karena persoalan yg dihadapi sekarang ini, itu menandakan bahwa selama ini kita ber IMM bukian karena mencari ridho Allah. Naudzubillahi Min dzalik. Kalau persoalanya ingin bubar, silahkan simak dan pelajari baik - baik AD/ARTnya. Terhadap sikap seperti ini, kami hanya bisa mendo'akan semoga perjuangannya selama ini tidak sia-sia. Akan tetapi tetap mendapat sebuah penilaian di sisi Allah SWT. Selain itu kami juga berpesan, kiranya kepada semua adik - adikku dapat melakukan shalat Istigharoh untuk menentukan sikap dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah atas perjuangannya selama ini. Ihdinassirathol Mustaqim. Amin Yaa Rabbal Alamin.”
Semoga Allah Membuka mata hati kita, menunjukkan yang benar itu benar dan yang salah itu salah (AWH)
IMM Bone “Bubar”… Kami titipkan Muhammadiyah kepada PDM dan STKIP
Written By MUHAMMADIYAH BONE on Minggu, 02 Oktober 2011 | 16.09
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.