Memperingati usia Muhammadiyah yang kini mencapai 104 tahun untuk perhitungan tahun Hijriyah dan 101 tahun untuk perhitungan Miladiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan menggelar Milad Muhammadiyah ke-104 H/101 M bertempat di Lapangan Merdeka Kota Watampone, ibukota Kabupaten Bone, Sabtu 14 Desember 2013 lalu.
Milad ke 104 hijiriah/ 104 miladiyah, yang dipusatkan di Lapangan Merdeka Watampone ini mengusung tema meraih keunggulan untuk kemajuan bangsa dihadiri sekitar empat ribu utusan Muhammadiyah dari Kabupaten kota di Sulawesi Selatan. Selain itu juga dihadiri Bupati Enrekang dan wakil Bupati Selayar, serta unsur Muspida Kabupaten Bone.
Selain peringatan Milad Muhammadiyah, pada kesempatan itu juga dilaksanakan pelantikan Panitia Muktamar ke 42 yang diketuai oleh ir Syaifullah Saleh, Pelaksanaan Muktamar sendiri akan dilaksanakan tahun 2014 mendatang di Makassar, selain itu di laksanakan pula pengukuhan Pimpinan Daerah Gerakan Hizbul Wathan Kabupaten Bone yang diketuai oleh Abdul Rahim S.Pd
Dalam amanahnya pimpinan Pusat Muhammadiyah meminta kepada seluruh kadernya yang ada di Sulawesi Selatan untuk terus berkarya dan membenahi performa Muhammadiyah dan seluruh organisasi otonom yang ada dibawah naungan Muhammadiyah. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Agung Danarto, saat memberikan amanah pada peringatan Milad Muhammadiyah itu.
Agung mengatakan, Muhammadiyah dengan berbagai rintangan dan tantangan berhasil dilewati hingga sampai saat ini telah memperingati ulang tahunnya yang ke 104 Hijriah/101 Miladiyah.
"Sejarah telah mencatat begitu banyak yang disumbangkan Muhammadiyah terhadap bangsa ini melalui amal usaha Muhammadiyah diseluruh penjuru Nusantara," kata Agung.
Kendati demikian, lanjut Agung, warga Muhammadiyah harus terus berkarya demi pengabdian terhadap negara. Untuk itu diharapkan kepada kader Muhammadiyah khususnya yang ada di Sulawesi Selatan untuk terus berinovasi memberikan karya terbaiknya bagi bangsa.
"Terus pertahankan semangat, perbaiki niat, dan gunakan prinsip ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) terhadap keadaan yang ada dan dari situ lahirkan karya tersendiri,"tutur Agung. Seraya berharap agar kebangkitan Muhammadiyah untuk usianya yang ke 104 Hijriah itu dimulai dari Sulawesi Selatan.
"Memang Muhammadiyah awalnya berdiri di Jogjakarta 104 tahun lalu, dan itu tidak bisa diubah lagi, namun memasuki usia abad kedua diharapkan kebangkitan Muhammadiyah dimulai dari Sulawesi Selatan," Imbuhnya
Pada kesempatan itu, Agung juga meminta maaf kepada seluruh warga dan kader Muhammadiyah yang mengikuti peringatan Milad, sebab sediannya Milad Muhammadiyah Sulsel ini dihadiri oleh Ketua Umum Muhammadiayah Din Syamsuddin. Namun Din Syamsuddin ada kesibukan, sehingga Din mewakilkan dirinya kepada Agung.
"Belakangan ini pak Ketua Umum sangat sibuk dikancah internasional, karena terlibat dalam misi perdamaian dunia, beliau baru-baru dari Maroko, Fhilipina, dan beberapa negara lainnya," ucap Agung.
Agung juga menghimbau kepada seluruh kader Muhammadiyah untuk menyukseskan Muktamar Muhammadiyah ke 47 di Makassar tahun depan, yang diperkirakan akan dihadiri kurang lebih 300 ribu warga Muhammadiyah.
"Empat Muktamar terakhir, selalu dihadiri sekitar 100 ribu hingga 300 ribu warga Muhammadiyah, sebab Muktamar dijadikan ajang shering, pertukaran budaya dan hal positif lainnya," Agung menuturkan.
Ketua Pimpinan Muhammadiyah Sulsel, Alwiuddin dalam pidato menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi kebangsaan yang terjadi saat ini
"Muhammadiyah sangat prihatin, bayang-bayang kehancuran terus membayangi langkah kita, krisis ekonomi, nasib pulau terluar yang tidak jelas, terorisme, kedaulatan NKRI, dan yang paling kronis yakni korupsi," kata Alwiuddin.
Untuk itu ia mengajak para elit bangsa ini untuk memiliki karkter moralis, kinerja yang optimal, memiliki sikap konsisten.
"Masa depan bangsa kita tergantung akhalak kita semua, khususnya para pemimpin kita," ujar Alwi.
Sementara itu Badan Koordinasi Kabupabaten Kota Propinsi Sulsel, Tamsil yang mewakili Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Muhammadiyah miliki tanggung jawab untuk memajukan Sulsel, khususnya untuk terus menciptkan kaum intelktual
"Milad kali ini mengadung pengharapan, keberadaan Muhammadiyah yang telah banyak memberikan sumbangsi dibidang pendidikan dan sosial terus membangun Sulsel," kata Tamsil.
Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi mengatakan, Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia diharapkan membuka diri untuk membangun bangsa ini termasuk membangun Bone.
"Dimasa lalu Bone, pernah mememegang hegomoni pemerintah di Sulsel, dan saya mengharapkan agar Muhammadiayah juga membuka diri untuk membantu membangun Bone, dan kami ajak Muhammadiyah dapat berinvestasi di Bone, kami akan memberi kemudahan untuk itu," kata Fahsar, tak lupa Bupati Bone mengucapkan selamat datang kepada tamu undangan dari berbagai kabupaten se-Sulawesi Selatan yang hadir pada perayaan Milad ini.
Seusai pelaksanaan Milad dan Pelantikan Panitia Muktamar Muhammadiyah, Ketua Panitia Ir Syaifull Saleh mengatakan akan melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan panitia lainnya terkait tugas dan tanggungjawab panitia. "Untuk saat ini Kami akan lakukan koordinasi terkait tugas-tugas panitia serta mempersiapkan langkah-langkah awal untuk muktamar itu," ungkapnya saat ditemui sesaat setelah kegiatan berlangsung.
Muhammadiyah Se-Sulsel Gelar Milad Di Watampone
Written By MUHAMMADIYAH BONE on Selasa, 17 Desember 2013 | 17.22
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.